Sabtu, 15 Februari 2014

Bahan Baku Sustainable

PERSPEKTIF KAMI

Setengah dari bahan baku kami berasal dari pertanian dan hutan dan keputusan yang kami buat mengenai kepada siapa kami membeli, dan bagaimana kami bekerja sama dengan mereka, dapat berimplikasi besar terhadap sumber daya global, perubahan cuaca dan mata pencarian petani.
Ada kasus bisnis yang jelas bagi Unilever untuk membeli bahan bakunya secara berkelanjutan. Dengan mengambil pertimbangan jangka panjang, kami dapat memastikan pasokan, mengurangi biaya dan melindungi sumber daya yang langka. Pendekatan jangka panjang ini juga dapat membuat solusi sama-sama menguntungkan bagi petani.
Misalnya, memastikan minyak sawit bisa dilacak kembali ke sumbernya dapat membantu Unilever mengamankan pasokan secara berkelanjutan serta memastikan masalah penebangan hutan, tata guna lahan, serta masalah sosial dan masyarakat dikelola secara bertanggung jawab.
Dengan memberikan informasi tentang asal produk, kami juga memenuhi kebutuhan konsumen yang ada. Sertifikasi Rainforest Alliance teh Lipton dan es krim Magnum dan pelabelan sup Knorr baru terkait tomat yang ditanam secara berkelanjutan mengawali langkah kami.
Kemajuan kami pada pembelian sudah kuat. Kami berkonsentrasi pada kelompok bahan baku pertanian sepuluh teratas kami terlebih dulu, yang mencakup dua per tiga dari jumlah bahan baku kami: minyak sawit; kertas dan karton; kedelai; gula; teh; buah dan sayur; minyak bunga matahari; minyak biji sesawi (rapeseed); bahan dasar susu; dan kakao. Kami sudah berada di jalur yang benar terkait semua bahan ini. Namun tugas ini tetap sangat besar, terutama jika jumlah bahan baku kami kecil.

SUSTAINABLE AGRICULTURE CODE KAMI

Unilever Sustainable Agriculture Code (Pedoman Pertanian Berkelanjutan Unilever) diluncurkan pada 2010, setelah dikembangkan selama 15 tahun. Program pembelian berkelanjutan kami sesuai dengan kepatuhan terhadap Pedoman, melalui penilaian mandiri atau melalui standar sertifikasi eksternal.
2012 adalah tahun pertama kami menerima tantangan ini dan memberikan kami wawasan yang lebih mendalam mengenai tantangan pemasok. Sekarang kami telah membeli tomat, produk susu, biji sesawi (rapeseed), biji bunga matahari, bit gula dan kentang secara berkelanjutan, yang menunjukkan fleksibilitas Pedoman ini untuk berbagai hasil panen dan negara. Petani tomat China telah mengurangi penggunaan pupuk secara signifikan dengan tetap meningkatkan hasil panen, dan kami melacak serangan hama menggunakan perangkap dan smartphone, yang membuat penggunaan pestisida menjadi lebih rendah dan hasil panen dengan kualitas lebih baik bagi petani tomat Mediterania.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar